Dikeluarkan: Guru di Jerman ganti hijab dengan topi

Seorang guru muslim di Jerman karena alasan ingin menyesuaikan nilai-nilai agama dan aturan-aturan normatif masyarakat Jerman yang semulanya memakai hijab kemudian menggantikannya dengan sebuah topi sebagai pengganti hijab. Namun, pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2007 ia tetap dikeluarkan oleh pengurus sekolah.

 

Dikeluarkan: Guru di Jerman ganti hijab dengan topi

Seorang guru di Jerman dikeluarkan dari sekolahnya karena menolak membuka hijabnya.

Seorang guru muslim di Jerman karena alasan ingin menyesuaikan nilai-nilai agama dan aturan-aturan normatif masyarakat Jerman yang semulanya memakai hijab kemudian menggantikannya dengan sebuah topi sebagai pengganti hijab. Namun, pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2007 ia tetap dikeluarkan oleh pengurus sekolah.

Seorang hakim pengadilan di sebelah Barat kota Dusseldorf menolak dikeluarkannya ibu guru muslim karena selain itu ia juga mengajarkan keterampilan kepada murid-muridnya.

Guru muslim ini mengambil pelajaran dari anak-anak pelajar yang dikeluarkan di kota Rhine dan Westfalen karena memakai hijab model Turki dan Prancis yang akhirnya dikeluarkannya larangan memakai hijab di sekolah-sekolah. Ini membuat guru muslim ini tidak mengikuti hijab gaya tradisional tapi menggunakan topi yang fungsinya sama dengan hijab namun bentuknya berbeda.

Yang menjadi masalah karena murid-muridnya menganggap topi yang dipakainya sebagai pengganti hijab dan itu berarti simbol dari agama. Dengan dasar inilah ia kemudian dikeluarkan dari sekolah tersebut. Karena ia dianggap tidak mau melepaskan hijabnya.

Pada kondisi ketika kaum muslimin seperti guru wanita ini tengah berusaha untuk menjaga keseimbangan antara melaksanakan perintah agama dan norma-norma masyarakat di tempat di mana ia hidup, tetap saja mereka masih belum menerimanya sebagai bagian dari mereka. Sehingga, hal ini membuat asimilasi kaum muslimin di Barat menjadi berjalan sangat lambat. Pada saat yang sama, proses asimilasi kaum muslim Jerman merupakan masalah yang sangat penting karena rawan menimbulkan konflik.[infosyiah] 

Tinggalkan komentar